Produk-produk desain kami (klik di nama produk): Logo | Brosur | Company Profile | Cover buku | Stationary | Kemasan Produk | Tshirt | Banner | Poster | Kalender dinding | Map.
Baca juga : Tentang Kami | Keunggulan Kami | Testimoni & Klien Kami | Kontak Kami | Tips-tips, Artikel, & Konsultasi Desain | Cara Order dan Pricelist | On Progress Project
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
Penulis : Admin
Salah satu hal yang diajarkan dalam dunia
desain logo adalah penghargaan terhadap logo itu sendiri. Jika saja ada
ilmu fiqih dalam dunia desain, maka bisa dikatakan "haram" hukumnya
memperbesar/memperkecil logo secara tidak proporsional.
Vertical banner Jakarta Great Sale yang bermasalah |
Ini kemungkinan terjadi karena si desainernya malas/tidak
mengerti. Atau bisa jadi dari desainernya sudah benar, tetapi mungkin di
operator cetaknya yang melakukan hal tersebut. Memperbesar/memperkecil
logo secara tidak proporsional bisa terjadi diantaranya karena ternyata
area print di lapangan lebih besar/lebih kecil atau tidak sesuai dengan seharusnya, padahal file yang diterima sudah
dalam bentuk JPG. Akhirnya entah karena malas atau waktunya sudah
semakin sempit, tidak sempat edit, tinggal tarik saja... sreeet...
jadilah bentuk logo yang tidak proporsional.
Logo adalah wajah visual sebuah brand/perusahaan. Dalam
kehidupan riil, apakah kita mau wajah kita dipenyet-penyet sehingga
penampakannya jadi nggak karuan? Sangat di sayangkan sekali hal ini
terjadi pada momen seperti Jakarta Great Sale tersebut. Mungkin
seharusnya ada orang-orang yang menjadi supervisor/pengawas atas hal ini. Sayang,
jika sebuah desain sudah sangat bagus konsepnya, lalu dari sisi
eksekusi mengalami distorsi seperti contoh vertical banner ini.
Bagaimana
mungkin sebuah logo perusahaan misalnya, yang proses mendesainnya saja
sudah begitu berliku-liku, dan pada banyak perusahaan menghabiskan dana
yang tidak sedikit, lalu dengan mudahnya "diperlakukan" secara kurang
baik. Sepertinya memang hal tersebut "remeh" bagi sebagian orang. Namun
bagi yang mengerti masalah kesempurnaan, urusan logo ini menjadi
penting. Itulah mengapa logo sendiri biasanya memiliki brand guidelines
atau graphic standard manual, yang merupakan arahan detil tentang
bagaimana aplikasinya di lapangan.
Seharusnya dokumen tersebut tidak hanya jadi "kitab" yang diletakkan pada tempat yang aman dan "tidak
terjangkau". Justru itu harus digunakan agar tidak terjadi penyimpangan
di lapangan. Sebab memang peruntukkannya adalah agar konsistensi
identitas sebuah brand/perusahaan terjaga. Kita tidak sedang
membicarakan image 1-2 hari atau 1-2 minggu. Kita sedang membicarakan
image jangka panjang, untuk bertahun-tahun ke depan.
Butuh Desain Company Profile Profesional?
Klik >> Disini !
Baca juga :
- Agar Kemasan Produk Kita Membantu Penjualan
- Menyusun Konten Brosur
- Berapa Sebaiknya Jarak Baca Sebuah Spanduk?
- Gunakan Warna Merah untuk Membangkitkan Selera
- 5 Kesalahan dalam Mendesain Sebuah Brosur
- Filosofi Warna Biru
- Jangan Memperbesar/Memperkecil Logo Sembarangan
- Desain yang Baik Adalah...
- KPK yang Tidak Bisa Dipercaya
- Peranan Desain dalam Branding
- Pengusaha Harus Mau Belajar
- Kesan Pertama Begitu Menggoda, Selanjutnya....
- Filosofi Warna Kuning
- Artikel menarik lainnya...
Simple Studio Online
www.desainonlinessi.com
Gedung Utaka 87, Lantai 3, Ruang 306
Jl. Utan Kayu Raya No. 87
Jakarta Timur 13120
Telp/fax. 021-8590-4493Pin BB : 27B89DFC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar